Clindamycin merupakan antibiotik yang digunakan untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh bakteri, dengan cara menghentikan perkembangbiakan bakteri (bakterisid), seperti infeksi pada sistem pencernaan, sendi dan tulang, darah, kulit, paru-paru, organ reproduksi wanita, serta infeksi pada organ-organ dalam lainnya.
MEKANISME KERJA :
Klindamisin dapat bekerja sebagai bakteriostatik maupun bakterisida tergantung konsentrasi obat pada tempat infeksi dan organisme penyebab infeksi. Klindamisin menghambat sintesa protein organisme dengan mengikat subunit ribosom 50 S yang mengakibatkan terhambatnya pembentukan ikatan peptida. Klindamisin diabsorbsi dengan cepat oleh saluran pencernaan.
INDIKASI :
Efektif untuk pengobatan infeksi serius yang disebabkan oleh bakteri anaerob. Streptokokus, pnumokokus dan stafilokokus, seperti : Infeksi saluran nafas yang serius, infeksi tulang dan jaringan lunak yang serius, septikemia, abses intra-abdominal, infeksi pada panggul wanita dan saluran kelamin.
DOSIS :
Dewasa : 150 - 300 mg tiap 6 jam.
Anak-anak : 8-16 mg/kg/hari dalam dosis terbagi 3-4 kali sehari.
Untuk menghindari kemungkinan timbulnya iritasi esofageal, maka obat harus ditelan dengan segelas air penuh. Pada infeksi streptokokus beta hemolitik, pengobatan harus dilanjutkan paling sedikit 10 hari.
PERINGATAN DAN PERHATIAN :
- Bila terjai diare, pemakaian klindamisin harus dihentikan.
- Selama masa terapi yang lama, tes fungsi hati, ginjal dan hitung sel darah harus dilakukan secara periodik.
- Pemakaian pada bayi dan bayi baru lahir, fungsi dari sistem organ harus dimonitor.
- Keamanan pemakaian pada wanita hamil dan menyusui belum diketahui. Penggunaan klindamisin kadang-kadang menimbulkan pertumbuhan yang berlebihan dari organisme yang tidak peka, terutama ragi. Oleh karena itu kemungkinan timbulna superinfeksi dengan bakteri dan fungsi perlu diamati.
- Pada pasien dengan penyakit ginjal yang sangat berat dan atau penyakit hati yang sangat berat disertai dengan gangguan metabolik agar diperhatikan pemberian dosisnya, serta dilakukan monitoring terhadap kadar serum klindamisin selama terapi dengan dosis tinggi.
- Terapi dengan klindamisin dapat menyebabkan kolitis berat yang dapat berakibat fatal. Oleh karena itu pemberian klindamisin dibatasi untuk infeksi serius dimana tidak dapat diberikan antimikroba yang kuras toksis misalnya eritromisin.
- Klindamisin tidak boleh digunakan untuk infeksi saluran nafas bagian atas, karena klindamisin tidak dapat mencapat cairan serebrospinal dalam jumlah yang memadai, maka klindamisin tidak dapat digunakan untuk pengobatan meningitis.
EFEK SAMPING :
- Saluran pencernaan, seperti mual, muntah dan diare.
- Reaksi hipersensitif, seperti rash dan urtikaria.
- Hati : Penyakit kuning, abnormalitas pemeriksaan fungsi hati.
- Hematopoieik : Neutropenia (leukopenia dan eosinofilia sementara).
- Muskuloskeletal : Poliartritis.
KONTRA INDIKASI :
Hipersensiif terhadap klindamisin atau linkomisin.
INTERAKSI OBAT :
Senyawa penghambat neuromuskular, seperti aminoglikosida dan eritromisin.
CARA PENYIMPANAN :
Simpan ditempat sejuk dan kering.
RUMUS BANGUN KLINDAMISIN :
Belum ada tanggapan untuk "Klindamisin : Mekanisme Kerja | Indikasi | Dosis | Efek Sanping"
Post a Comment