LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA ANALISIS KUALITATIF
PERCOBAAN III
KARBOHIDRAT
OLEH :
NAMA : MUHAMMAD AMINUDDIN
NIM : J0B113221
KELOMPOK : 4 (EMPAT)
ASISTEN : ASMIANOOR LATIFAH
PROGRAM STUDI D3 ANALIS FARMASI DAN MAKANAN
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2014
PERCOBAAN III
KARBOHIDRAT
I. TUJUAN PERCOBAAN
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mempelajari dan memahami reaksi- reaksi uji pada karbohidrat.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Karbohidrat ('hidratdari karbon', hidrat arang) atau sakarida (dari bahasa Yunanisákcharon, berarti "gula") adalah segolongan besar senyawa organikyang paling melimpah di bumi. Karbohidrat memiliki berbagai fungsi dalam tubuh makhluk hidup, terutama sebagai bahan bakar (misalnya glukosa), cadangan makanan (misalnya pati pada tumbuhan dan glikogenpada hewan), dan materi pembangun (misalnya selulosapada tumbuhan, kitinpada hewandan jamur). Pada proses fotosintesis, tetumbuhan hijaumengubah karbon dioksida menjadi karbohidrat (Diwarta, 2012).
Secara biokimia, karbohidrat adalah polihidroksil-aldehida atau polihidroksil-keton, atau senyawa yang menghasilkan senyawa-senyawa ini bila dihidrolisis. Karbohidrat mengandung gugus fungsi karbonil(sebagai aldehidaatau keton) dan banyak gugus hidroksil. Pada awalnya, istilah karbohidrat digunakan untuk golongan senyawa yang mempunyai rumus (CH2O)n, yaitu senyawa-senyawa yang n atom karbonnya tampak terhidrasi oleh nmolekul air. Namun demikian, terdapat pula karbohidrat yang tidak memiliki rumus demikian dan ada pula yang mengandung nitrogen, fosforus, atau sulfur.
Karbohidrat disusun oleh unsur-unsur C, H, dan O. Unsur-unsur ini terbentuk oleh proses fotosintesis tumbuhan berdaun hijau. Karbohidrat banyak terdapat pada tumbuhan dan binatang yang berperan struktural & metabolik. sedangkan pada tumbuhan untuk sintesis CO2 + H2O yang akan menghasilkan amilum / selulosa, melalui proses fotosintesis, sedangkan Binatang tidak dapat menghasilkan karbohidrat sehingga tergantung tumbuhan. sehingga tergantung dari tumbuhan (Sunita, 2001).
Karbohidrat merupakan sumber energi dan cadangan energi, yang melalui proses metabolisme. Karbohidrat yang penting dalam ilmu gizi dibagi dalam dua golongan, yaitu : karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks. Sesungguhnya semua jenis karbohidrat terdiri atas karbohidrat sederhana atau gula sederhana, karbohidrat kompleks mempunyai lebih dari dua unit gula sederhana di dalam satu molekul.
Senyawa yang termasuk karbohidrat terdapat gugus fungsi, yaitu gugus –OH, gugus aldehida atau gugus keton. Struktur karbohidrat selain mempunyai hubungan dengan sifat kimia yang ditentukan oleh gugus fungsi, ada pula hubungannya dengan sifat fisika, dalam hal ini aktivitas optik (Ari, 2011)
1. Rumus Fischer
Keterangan:
1. Garis horizontal: ikatan yang terdapat di muka bidang kertas.
2. Garis vertikal: ikatan yang terdapat di sebelah belakang bidang kertas.
2. Rumus Haworth
3. Aktivitas Optik
Senyawa yang dapat menyebabkan terjadinya pemutaran cahaya terpolarisasi dikatakan mempunyai aktivitas optik. Senyawa yang memutar cahaya terpolarisasi ke kanan diberi tanda + atau d (dekstro), sedangkan yang memutar cahaya terpolarisasi ke kiri diberi tanda – atau l (levo).
4. Konfigurasi Molekul
a. D jika atom C asimetrik yang terjauh dari gugus fungsi mengikat gugus OH di sebelah kanan.
b. L jika atom C asimetrik yang terjauh dari gugus fungsi mengikat gugus –OH di sebelah kiri.
Golongan karbohidrat antara lain : gula, tepung, dan selulosa. Sedangkan menurut ukuran molekulnya. Karbohidrat umumnya dapat dikelompokkan menjadi monosakarida, oligosakarida, dan polisakarida.
Monosakarida adalah jenis karbohidrat yang paling sederhana menurut susunan unsurnya karena hanya terdiri dari beberapa atom C. Monosakarida dengan jumlah atom C sebanyak 6, dikatakan sebagai heksosa, sedangkan 5 atom C dikatakan pentosa. Monosakarida meliputi glukosa, fruktosa, dan galaktosa. Gugus dari aldehida dikatakan sebagai aldosa, sedangkan dengan gugus keton dikatakan ketosa. Adapun contoh lain dari monoakarida antara lain :
a. Glukosa
Glukosa adalah suatu aldoheksosa dan sering disebut dekstrosa karena mempunyai sifat dapat memutar cahaya terpolarisasi ke arah kanan. Dinamakan juga dekstrosa atau gula anggur, terdapat luas di alam dalam jumlah sedikit, yaitu did ala sayur, buah, sirup jagung, sari pohon dan bersamaan dengan fruktosa dalam madu. Glukosa merupakan hasil akhir pencernaan pati, sukrosa, maltose, dan laktosa pada hewan dan manusia. Tingkat kemanisan glukosa hanya separuh dari sukrosa, sehingga dapat digunakan lebih banyak untuk tingkat kemanisan yang sama.
b. Fruktosa
Fruktosa adalah suatu ketoheksosa yang mempunyai sifat memutar cahaya terpolarisassi ke kiri, karenanya disebut juga levulosa. Dinamakan juga levulosa atau gula buah, adalah gula paling manis. Fruktosa mempunyai rumus kimia yang sama dengan glukosa, C6H12O6, namun strukturnya berbeda. Gula ini terutama terdapat dalam madu bersama glukosa, dalam buah, nektar bunga, dan juga di dalam sayur. Di dala tubuh, fruktosa merupakan hasil pencernaan sakarosa.
c. Galaktosa
Galaktosa mempunyai sifat memutar bidang cahaya terpolarisasi ke kanan dan tidak terdapat bebas di alam seperti halnya glukosa dan fruktosa, akan tetapi teedapat dalam tubuh sebgai hasil pencernaan laktosa.
d. Pentosa
Beberapa pentosa yang penting, di antaranya ialah arabinosa, xilosa, ribosa, dan 2– deoksiribosa (Ari, 2011).
Oligosakarida adalah senyawa yang terdiri dari gabungan molekul-molekul monosakarida yang banyak gabungan dari 3 – 6 monosakarida dihidrolisis dengan gabungan dari 3 – 6 monosakarida misalnya maltotriosa yang juga larut didalam air. Oligosakarida ini terdiri atas dua molekul yaitu disakarida yang contohnya adalah sukrosa dan laktosa, yang mana sukrosa terdiri atas satu (1) molekul glukosa dan satu (1) molekul fruktosa, sedangkan laktosa terdiri satu (1) molekul glukosa dan satu (1) molekul galaktosa.
Polisakaridamerupakan suatu senyawa yang terdiri dari gabungan molekul- molekul dari monosakarida yang memiliki jumlah yang banyak, senyawa polisakarida ini bisa dihidrolisis menjadi banyak molekul monosakarida dengan cara kualitatif maupun kuantitatif, yang mana karbohidrat yang dengan zat tertentu dapat menghasilkan warna tertentu untuk digunakan dalam analisis kualitatif. Polisakarida merupakan jenis karbohidrat yang terdiri dari lebih 6 monosakarida dengan rantai lurus/cabang. Jika suatu karbohidrat direaksikan dengan larutan naftol dalam alkohol, lalu ditambahkan asam sulfat pekat dengan hati- hati dalam batas cairan maka akan terbentuk furfural yang berwarna ungu, reaksi ini dikatakan reaksi Molish dan reaksi ini merupakan reaksi umum bagi karbohidrat (Wahyu, 2006).
Adapun Macam-macam polisarida :
1. Amilum/Tepung
rantai a-glikosidik (glukosa)n : glukosan/glukan Amilosa (15 – 20%) : helix, tidak bercabang
· Amilopektin (80 – 85%) : bercabang
· Terdiri dari 24 – 30 residu glukosa,
· Simpanan karbohidrat pada tumbuhan,
· Tes Iod : biru
· Ikatan C1-4 : lurus
· Ikatan C1-6 : titik percabangan
2. Glikogen
· Simpanan polisakarida binatang
· Glukosan (rantai a) - Rantai cabang banyak
· Iod tes : merah
3. Inulin
· pati pada akar/umbi tumbuhan tertentu,
· Fruktosan
· Larut air hangat
· Dapat menentukan kecepatan filtrasi glomeruli.
· Tes Iod negatif
4. Dekstrin dari hidrolisis pati
5. Selulosa (serat tumbuhan)
· Konstituen utama framework tumbuhan
· Tidak larut air - terdiri dari unit b
· Tidak dapat dicerna mamalia (enzim untuk memecah ikatan beta tidak ada) - Usus ruminantia, herbivora ada mikroorganisme dapat memecah ikatan beta : selulosa dapat sebagai sumber karbohidrat.
6. Khitin
polisakarida invertebrata
7. Glikosaminoglikan
· karbohidrat kompleks, yang merupakan (+asam uronat, amina)
· Penyusun jaringan misalnya tulang, elastin, kolagen. Contoh : asam hialuronat, chondroitin sulfat
8. Glikoprotein
· Terdapat di cairan tubuh dan jaringan
· terdapat di membran sel, yang merupakan protein + karbohidrat
pengujian dengan uji Molish sangat efektif unutuk senyawa- senyawa yang dapat dihidrasi oleh asam sulfat pekat menjadi senyawa furfural atau furfural tersubtitusi seperti hidroksimetil furfural. Timol juga dapat digunakan untuk pengganti alfa naftol, karena senyawa timol bersifat lebih stabil dibanding dengan alfa naftol, yang mana pada penyimpanan lama tidak berubah warna.
III. ALAT DAN BAHAN
A. Alat-alat
Alat yang digunakan dalam praktikum kali ini antara lain tabung reaksi dan ra, corong, pipet tetes, penangas air, dan botol semprot.
B. Bahan-bahan
Bahan yang dipakai dalam praktikum ini adalah glukos, laktosa, larutan Fehling (A+B), asam sitrat, NaOH 0,5 M dan 10%, I2 (dalam KI) 10%, asam asetat glasial 10%, NH4OH encer, sukrosa, amilum, sakarosa, fenilhidrazin, H2SO40,5 M, saliva (air liur), AgNO3 5%, dan natrium asetat, serta sampel (glukosa, sukrosa, dan laktosa).
IV. PROSEDUR PERCOBAAN
a. Uji tollens (uji cermin perak)
1. Semua alat dan bahan yang akan digunakan disiapkan
2. AgNO3 5% dimasukkan sebanyak 0,1 mL kedalam tabung reaksi
3. Larutan NaOH 10% diteteskan sebanyak 2 tetes kedalam AgNO3
4. Dengan kuat diaduk hingga larutan tercampur
5. Sampel (sukrosa, glukosa, dan laktosa) ditambahkan sebanyak 0,1 mL pada tiap tabung
6. Lalu dikocok dibiarkan selama 5 menit
7. Dengan pnangas air, dipanaskan pada suhu 40o C selama 5 menit
8. Perubahan yang terjadi dicatat dan diamati.
b. Uji Benedict
1. Alat dan bahan yang akan digunakan disiapkan
2. Sampel (sukrosa, glukosa, dan laktosa) dimasukkan dalam tabung reaksi sebanyak 0,1 mL
3. CuSO4 0,5 mL sebanyak 0,1 mL asam asetat dan 1 mL NaOH ditambahkan
4. Dengan penangas air dipanaskan
5. Perubahan yang terjadi diamati
c. Uji Fehling
1. Alat dan bahan yang akan digunakan disiapkan
2. Reagent fehling A dimasukkan dalam masing- masing tabung sebanyak 0,1 mL
3. Reagent fehling B dimasukkan dalam tabung yang lain
4. Sampel ditambahkan (glukosa, sukrosa, dan laktosa) sebanyak 0,1 mL
5. Larutan kemudian dipanaskan selama 5 menit
6. Perubahan yang terjadi diamati
d. Hidrolisis Sukrosa
1. Alat dan bahan yang akan digunakan disiapkan
2. Setelah disiapkan 2 tabung reaksi, masing-masing tabung dimasukkan sukrosa sebanyak 0,1 mL
3. H2SO4 ditambahkan sebanyak 0,1 mL
4. Dengan penangas air dipanaskan selama 5 menit lalu didinginkan
5. NaOH ditambahkan sebanyak 2 tetes dalam tabung kedua, kemudian dikocok
6. Reaksinya dibandingkan antara pada tabung pertama dan kedua
e. Uji Amilum
1. Alat dan bahan yang akan digunakan disiapkan.
2. Setelah disiapkan 2 tabung reaksi, masing-masing tabung dimasukkan amilum sebanyak 1 ml.
3. I2 (dalam KI 10%) ditambahkan sebanyak 1 ml pada tabung 1.
4. NaOH di tambahkan sebanyak 0,5 ml.
5. Perubahan yang terjadi diamati.
6. Air liur (saliva) ditambahkan pada tabung 2 lalu dikocok.
7. tabung 2 direaksikan dengan pereaksi fehling.
8. Perubahan yang terjadi diamati.
f. Uji Laktosa dari Air Susu
1. Alat dan bahan yang akan digunakan disiapkan.
2. Air susu sebanyak 5 ml dimasukkan ke dalam tabung reaksi.
3. Asam cuka ditambahkan tetes demi tetes samapai larutan mencampur dan menggumpal.
4. Larutan disaring dan filtratnya diambil lalu lakukan pengujian dengan pereaksi fehling.
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HASIL
1. Uji Benedict
No. | Sampel | Warna Sebelum | Warna Sesudah |
1 | Glukosa | Biru muda | Merah bata, terjadi endapan |
2. | Laktosa | Biru muda | Coklat, tidak terjadi endapan |
3. | Sukrosa | Birumuda | Tetap, Tidak terjadi perubahan |
1. Uji Fehling
No. | Sampel | Warna Sebelum | Warna Sesudah |
1. | Glukosa | Biru tua | Merah marun, terjadi endapan |
2. | Laktosa | Biru tua | Coklat tua, terjadi endapan |
3. | Sukrosa | Biru tua | Tetap, tidak terjadi perubahan |
2. Hidrolisis Sukrosa
· Tabung 1
No. | Sampel | Ditetesi 0,5 mL H2SO4 0,5 M | Ditetesi 0,5 mL Fehling A |
1. | Sukrosa | Biru transparan | Warna tetap, tidak terjadi perubahan |
No. | Sampel | Ditetesi 0,5 mL H2SO4 | Ditetesi 0,5 mL Fehling B |
1. | Sukrosa | Putih bening | Kuning, tidak terjadi endapan |
· Tabung 2
No. | Sampel | Ditetesi 3 tetes NaOH 0,5 M | Ditetesi 0,5 mL Fehling A |
1. | Sukrosa | Birumuda | Biru keruh, terjadi endapan |
No. | Sampel | Ditetesi 3 tetes NaOH 0,5 M | Ditetesi 0,5 mL Fehling B |
1. | Sukrosa | Putih bening | Tetap, tidak terjadi perubahan |
3. Uji Tollens (uji cermin perak)
No. | Sampel | Ditambahkan AgNO3, 2 tetes NaOH dan amoniak encer, sesudah dipanaskan 5 menit. |
1. | Glukosa | Terbentuk reaksi, terdapat cermin perak. |
2. | Laktosa | Tidak terbentuk reaksi. |
3. | Sukrosa | Terbentuk reaksi, terdapat cermin perak. |
4. | Sari jagung | Kuning keruh berendapan, setelah ditetesi AgNO3 kuning bening, ditambahkan NaOH berwarna ungu tua berendapan, dan ditetesi ammoniak encer berwarna hiaju kehitaman berendapan (bulir). |
5. | Tepung | Putih susu, ditetesi AgNO3 tetap, ditambahkan NaOH berwarna hijau berendapan, dan ditambahkan amoniak encer berwarna hitam berendapan. |
6. | Air beras | Putih keruh, setelah ditetesi AgNO3 tetap, ditambahkan NaOH berwarna kecoklatan berendapan, dan ditetesi amoniak encer berwarna hitam berendapan, terjadi reaksi pada dinding. Tabung terdapat perak |
7. | Sari singkong | Putih susu, setelah ditetesi AgNO3 berwarna tetap dan tidak ada reaksi, ditambahkan NaOH berwarna hijau tua berendapan, dan ditetesi amoniak encer berwarna hitam bergumpal gel. |
4. Uji Laktosa
No. | Sampel | Ditetesi asam cuka 10% dan dipanaskan |
1. | Fehling A (berwarna putih) | Warna biru muda, setelah dipanaskan berwarna biru bening. |
2. | Fehling B (berwarna putih) | Tidak terjadi reaksi, setelah dipanaskan menjadi kuning muda berendapan. |
5. Uji Amilum.
Tabung 1.
No. | Sampel | Ditambahkan 1 mL I2dan 5 tetesNaOH, kemudiandidiamkanselama 1 menit. |
1. | 1 mL amilum (berwarna putih keruh) | Berwarna hijau tua keruh, ditetesi NaOH menjadi ungu tua keruh, dan setelah di diamkan selama 1 menit berwarna putih bening berendapan ungu tua. |
Tabung 2.
No. | Sampel | Ditambahkan fehling (A+B) kemudian dikocok |
1. | Amilum + saliva (berwarna putih, tidak terjadi reaksi) | Ditambahkan fehling A berwarna biru tua, setelah dikocok berwarna biru muda |
2. | Amilum + saliva ( berwarna putih, tidak terjadi reaksi) | Ditambahkan fehling B berwarna putih susu, setelah dikocok berwarna putih keruh membentuk gel. |
B. PEMBAHASAN
Karbohidrat ('hidratdari karbon', hidrat arang) atau sakarida (dari bahasa Yunanisákcharon, berarti "gula") adalah segolongan besar senyawa organikyang paling melimpah di bumi, secara biokimia, karbohidrat adalah polihidroksil-aldehida atau polihidroksil-keton, atau senyawa yang menghasilkan senyawa-senyawa ini bila dihidrolisis. Karbohidrat mengandung gugus fungsikarbonil(sebagai aldehidaatau keton) dan banyak gugus hidroksil. Karbohidrat disusun oleh unsur-unsur C, H, dan O.
Karbohidrat umumnya dapat dikelompokkan menjadi monosakarida, oligosakarida, dan polisakarida. Yang mana monosakarida merupakan jenis karbohidrat yang paling sederhana menurut susunan unsurnya karena hanya terdiri dari beberapa atom C. Monosakarida dengan jumlah atom C sebanyak 6, dikatakan sebagai heksosa, sedangkan 5 atom C dikatakan pentosa.
Oligosakarida adalah senyawa yang terdiri dari gabungan molekul-molekul monosakarida yang banyak gabungan dari 3 – 6 monosakarida dihidrolisis dengan gabungan dari 3 – 6 monosakarida misalnya maltotriosa yang juga larut didalam air, dan polisakarida merupakan suatu senyawa yang terdiri dari gabungan molekul- molekul dari monosakarida yang memiliki jumlah yang banyak, senyawa polisakarida ini bisa dihidrolisis menjadi banyak molekul monosakarida dengan cara kualitatif maupun kuantitatif, yang mana karbohidrat yang dengan zat tertentu dapat menghasilkan warna tertentu untuk digunakan dalam analisis kualitatif. Polisakarida merupakan jenis karbohidrat yang terdiri dari lebih 6 monosakarida dengan rantai lurus/cabang.
Perccobaan kali ini berjudul karbohidrat, dengan tujuan praktikum untuk mempelajari dan memahami reaksi- reaksi uji pada karbohidrat. Adapun cara kerja dari percobaan ini adalah uji tollens (uji cermin perak) yaitu pertama-tama alat dan bahan dipersiapkan terlebih dahlu sebelum melakukan praktikum, AgNO3 5% dimasukkan sebanyak 0,1 mL kedalam tabung reaksi yang sudah disiapkan, kemudian larutan NaOH 10% diteteskan sebanyak 2 tetes kedalam AgNO3 didalam tabung reaksi, diaduk dengan kuat sehingga larutan tercampur sempurna, sampel yang digunakan adalah sukrosa, glukosa, dan laktosa ini ditambahkan sebanyak 0,1 mL pada tiap tabungnya, lalu dikocok dan dibiarkan selama 5 menit, dan larutan berubah warna menjadi berwarna hitam, setelah didiamkan selama 5 menit, terjadi endapan pada larutan kemudian dipanaskan diatas penangas air dengan suhu 40o C selama 5 menit dan terakhir dicatat serta diamati perubahan yang terjadi pada larutan didalam tabung reaksi. Hasil yang didapat adalah sampel sukrosa dan glukosa terbentuk reaksi, sedangkan pada sampel galaktosa tidak terbentuk reaksi.
Uji benedict, dalam pengujian yang akan dilakukan, alat dan bahan disiapkan terlebih dahulu. Sampel yang digunakan adalah sukrosa, glukosa, dan laktosa yang dimasukkan dalam masing- masing tabung reaksi sebanyak 0,1 mL. Kemudian ditambahkan CuSO4 0,5 mL sebanyak 0,1 mL asam asetat dan 1 mL NaOH dalam tiap tabung reaksi, dipanaskan diatas penangas air, lalu diamati dan dicatat perubahan yang terjadi pada larutan. hasil yang didapat dalam uji benedict ini dengan menggunakan sampel sukrosa adalah terbentuknya indikator terkandungnya gula reduksi, dengan terbentukna endapan dan warna larutan berubah dari biru muda menjadi warna merah bata.
Glukosa adalah suatu aldoheksosa dan sering disebut dekstrosa karena mempunyai sifat dapat memutar cahaya terpolarisasi ke arah kanan. Dinamakan juga dekstrosa atau gula anggur, terdapat luas di alam dalam jumlah sedikit, yaitu did ala sayur, buah, sirup jagung, sari pohon dan bersamaan dengan fruktosa dalam madu. Glukosa merupakan hasil akhir pencernaan pati, sukrosa, maltose, dan laktosa pada hewan dan manusia. Glukosa mengandung dua molekul yang mengandung monosakarida yang terdiri dari satu molekul glukosa dan satu molekul fruktosa. Dengan sampel sukrosa, menghasilkan warna sebelum dan sesudah pemanasan tidak terjadi perubahan yaitu berwarna biru muda, dan tidak terjadi endapan, dan hasil dengan menggunakan sampel laktosa adalah warna sebelum dilakukan pemansan adalah biru muda, dan warna sesudahnya adalah warna coklat, tidak terjadi endapan.
Uji fehling, dalam uji fehling mula-mula disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan, Reagent fehling A dimasukkan dalam masing- masing tabung sebanyak 0,1 mL, kemudian dimasukkan lagi Reagent fehling B dimasukkan dalam tabung yang lain, ditambahkan sampel (glukosa, sukrosa, dan laktosa) sebanyak 0,1 mL, diarutan kemudian dipanaskan selama 5 menit, dan diamati perubahan yang terjadi. Hasilnya pada sampel sukrosa sebelum dan sesudah tidak terjadi perubahan warna, yaitu warna biru tua dan tidak terbentuk endapan, sampel glukosa, sebelum dilakukan pemanasan warna larutan masih biru tua, sesudah dipanaskan menjadi merah marun dan terbentuk endapan, dan sampel laktosa, warna sebelum pemanasan biru tua, warna sesudah pemanasan coklat tua, dan terjadi endapan.
Hidrolisis sukrosa, sebelumnya disiapkan terlebih dahulu alat dan bahan yang akan digunakan, setelah itu disiapkan 2 tabung reaksi yang mana masing-masing tabung dimasukkan sukrosa sebanyak 0,1 mL, ditambahkan H2SO4 sebanyak 0,1 mL kedalam tabung reaksi, dipanaskan diatas penangas air selama 5 menit lalu didinginkan, kemudian ditambahkan NaOH sebanyak 2 tetes dalam tabung kedua, lalu dikocok, dibandingkan reaksinya antar pada tabung pertama dan kedua.
Hasil hidrolisis sukrosa, pada tabung 1 (a) yaitu sukrosa 0,5 mL, H2SO4 0,5 M , dan reagent fehling A. Warna sebelum dan sesudah dipanaskan adalah sama yaitu, memiliki warna biru transparan, pada tanbung 1 (b) yaitu 0,5 mL sukrosa, H2S04 0,5 M, dan reagent fehling B, yang mana warna sebelum pemanasan adalah berwarna putih bening, sedangkan sesudahnya adalah warna kuning.
Tabung 2 (a) yaitu sukrosa 0,5 mL, 3 tetes NaOH 0,5 M, dan reagent fehling A, hasil yang didapat warna sebelum dipanaskan adalah biru muda, sesudah dipanaskan adalah biru keruh, dan terjadi endapan. Sedangkan pada tabung 2 (b) yaitu sukrosa, NaOH 0,5 M, dan reagent fehling B, warna sebelum dan sesudah dipanaskan adalah sama yaitu berwarna putih bening, dan tidak terjadi endapan.
VI. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum kali ini adalah :
1. Karbohidrat adalah polihidroksil-aldehida atau polihidroksil-keton, atau senyawa yang menghasilkan senyawa-senyawa ini bila dihidrolisis. Karbohidrat mengandung gugus fungsikarbonil(sebagai aldehidaatau keton) dan banyak gugus hidroksil. Karbohidrat disusun oleh unsur-unsur C, H, dan O.
2. Umumnya karbohidrat dapat dikelompokkan menjadi monosakarida, oligosakarida, dan polisakarida.
3. Praktikan dapat memahami reaksi-reaksi uji pada karbohidrat seperti Uji Tollens, Uji Benedict, Uji Fehling, Uji Fenilhidrazin, Uji Laktosa dari Air Susu, Hidrolisis Sukrosa, dan Uji Amilum.
DAFTAR PUSTAKA
Almastsier, Sunita. 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Diwarta. 2012. Pengertian Karbohidrat dan Fungsi Karbohidrat.
Diaksespada 21 Maret 2014.
Selastini, Ari. 2011. Jenis-jenis Karbohidrat.
Diakses pada 21 Maret 2014.
Widodo, Wahyu. 2006. Pengantar Ilmu Nutrisi. Universitas Muhammadiyah Malang, Malang.
Belum ada tanggapan untuk "ANALISIS KARBOHIDRAT"
Post a Comment