Simvastatin : Mekanisme Kerja | Indikasi | Dosis | Efek Samping

Simvastatin adalah salah satu obat yang berkhasiat untuk menurunkan kolesterol dalam darah . Kolesterol jahat (LDL) mudah menggumpal dan menempel pada dinding pembuluh darah sehingga dapat menyebabkan aterosklerosis atau penyumbatan pada pembuluh darah.

MEKANISME KERJA OBAT :
Simvastatin merupakan obat yang menurunkan kadar kolesterol (hipolidemik) dan merupakan hasil sintesa dari hasil fermentasi Aspergillus terreus. Secara invivo Simvastatin akan dihidrolisa menjadi metabolit aktif. Mekanismke kerja dari metabolit aktif tersebut adalah dengan cara menghambat kerja 3-hidroksi-3-metilglutaril koenzim A reduktase (HMG Co-A reduktase), dimana enzim ini mengkatalisa perubahan HMG Co-A menjadi asam mevalonat yang merupakan langkah awal dari sintesa kolesterol.

INDIKASI :
- Terapi dengan "lipid-aftering agents"  dapat dipertimbangkan penggunaannya pada individu yang mengalami peningkatan resiko atherosklerosis vaskuler yang disebabkan oleh hiperkolesterolemia.
- Terapi dengan lipid aftering agents merupakan penunjang pada diet ketat, bila respon terhadap diet dan pengobatan non-farmakologi tunggal lainnya tidak memadai.
- Penyakit jantung koroner. 
- Hiperkolesterolemia.

DOSIS :
- Dosis awal yang dianjurkan 5-10 mg sehari sebagai dosis tunggal pada malam hari. Dosis awal untuk pasien dengan hiperkolesterolemia ringan sampai sedang 5 mg sehari.
- Pasien yang diobat dengan immunosupresan bersama HMG Co-A reductase inhibitor, agar diberikan dosis Simvastatin terendah yang dianjurkan.
- Bila kadar kolesterol LDL turun dibawah 75 mg/dl (1,94 mmol/l) atau kadar total kolesterol plasma turun dibawah 140 mg/dl (3,6 mmol/l) maka perlu dipertimbangkan pengurangan dosis simvastatin.

PERINGATAN DAN PERHATIAN :
- Selama terapi harus dilakukan pemeriksaan kolesterol secara periodik.
- Dianjurkan melakukan tes fungsi hati sebelum pengobatan dimulai, 6 atau 12 minggu setelah pengobatan pertama, dan berikutnya secara periodik (misalnya secara semianual).
- Hati-hati penggunaan pada pasien alkoholism dan atau mempunyai riwayat penyakit hati.
- Penderita agar segera memberitahukan ke dokter apabila terjadi nyeri otot yang tidak jelas, otot terasa lemas dan lemah.
- Simvastatin tidak diindikasikan dimana hipertrigliseridemia merupakan kelainan utama.
- Keamanan dan efektifitas pada anak-anak dan remaja belum diketahui secara pasti.

EFEK SAMPING :
- Abdominal pain, konstipasi flatulens, astenia, sakit kepala, miopati, rabdomiolisis. Pada kasus tertentu terjadi angioneurotic edema.
- Neurologi : disfungsi saraf, tremor, vertigo, hilang ingatan, parestesia, neuropati perifer, kelumpuhan saraf periferal.
- Reaksi hipersensitif : anafilaksis, angioedema, trombositopenia, leucopenia, anemia hemolitik.
- Gastrointestinal : anoreksia, muntah.
- Reproduksi : ginekomastia, kehilangan libido, disfungsi ereksi.
- Mata : katarak, optalmoplegia.

KONTRA INDIKASI :
- Hipersensitif terhadap simvastatin.
- Penyakit hati aktif.
- Wanita hamil dan menyusui.

INTERAKSI OBAT :
- Pemakaian bersama-sama dengan immunosupresan, itrakonazol, gemfibrozil, niasin dan eritromisin dapat menyebabkan peningkatan pada gangguan otot sklet (rabdomiolisis dan miopati).
- Dengan antikoagulan kumarin dapat memperpanjang waktu protrombin.
- Antipirin, propanolol, digoksin.

PENYIMPANAN :
Simpan pada suhu kamar (25-30 derajat C).

RUMUS BANGUN : 
(1S,3R,7S,8S,8aR)-8-{2-[(2R,4R)-4-hydroxy-6-oxotetrahydro-2H-pyran-2-yl]ethyl}-3,7-dimethyl-1,2,3,7,8,8a-hexahydronaphthalen-1-yl 2,2-dimethylbutanoate



Sumber : Brosur obat Simvastatin.

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Simvastatin : Mekanisme Kerja | Indikasi | Dosis | Efek Samping"

Post a Comment