THIAMPHENICOL : Mekanisme Kerja | Indikasi | Dosis | Efek Samping | Kontra Indikasi

Thiamphenicol merupakan antibiotik golongan Kloramfenikol dan dapat mengobati infeksi oleh bakteri Salmonella, seperti penyakit tifus, infeksi saluran nafas dan infeksi saluran kemih dan infeksi saluran pencernaan.

MEKANISME KERJA OBAT :
Tiamfenikol adalah antibiotika yang secara klinis efektif untuk pengobatan infeksi berat yang disebabkan oleh organisme yang sensitif. Aktivitas antibakteri tiamfenikol dengan jalan menghambat sintesa protein dengan jalan mengikat ribosom subunit 50S yang merupakan langkah penting dalam pembentukan ikatan peptida. Tiamfenikol mempunyai aktivitas bakteriostatik yang luas baik terhadap organisme gram-positif maupun gram negatif. Tiamfenikol efektif terhadap rickettsia, mikroorganisme golongan Lymphogranuloma - psittacosis, Vibrio cholerae, Salmonella typhi dan mempunyai aktivitas bakterisida yang lebih tinggi terhadap Haemophilus dan Neisseria gonorrhoeae.

INDIKASI :
Tiamfenikol efektif untuk pengobatan yang disebabkan oleh mikroorganisme yang sensitif, seperti :
Infeksi akut yang disebabkan oleh Salmonella thyphi.
Infeksi berat yang disebabkan oleh mikroorganisme yang sensitif.
Salmonella sp
H. Influenzae, terutama infeksi meningeal
Rickettsia
Golongan Lymphogranuloma - psittacosis
Bakteri gram-negatif penyebab bakteremia, meningitis dan gonore

POSOLOGI :
Dewasa, anak-anak, bayi berumur lebih dari 2 minggu : 50 mg/kg BB sehari dalam dosis terbagi 3-4.
Bayi prematur : 25 mg/kg BB sehari dalam dosis terbagi 4.
Bayi berusia kurang dari 2 minggu : 25 mg/kg BB sehari dalam dosis terbagi 4.
Infeksi gonokokal : 2500 mg sehari dalam dosis tunggal, dilanjutkan 500 mg tiga kali sehari selama 5 hari.

PERINGATAN DAN PERHATIAN :
Pemeriksaan hematologis harus dilakukan sebelum dan selama pengobatan.
Pada penderita dengan gangguan fungsi ginjal dan hati, sebaiknya dosis dikurangi disesuaikan dengan derajat gangguan ginjal.
Penggunaan obat dihentikan bila timbul : retikulositopenia, leukopenia, trombositopenia atau anemia.
Hati-hati penggunaan selama kehamilan karena tiamfenikol dapat menembus plasenta.
Tiamfenikol harus diberikan secara hati-hati pada bayi dan bayi prematur untuk menghindari timbulnya Gray syndrome.
Hati-hati penggunaan pada ibu menyusui karena kemungkinan terjadinya efek toksik pada bayi.
Penggunaan tiamfenikol dalam jangka panjang dapat menyebabkan tumbuhnya mikroorganisme yang tidak sensitif termasuk jamur.

EFEK SAMPING :
Diskrasia darah, seperti anemia aplastik, anemia hipoplastik, trombositopenia dan granulositopenia.
Gangguan saluran pencernaan, seperti mual, muntah, glositis, stomatitis dan diare.
Reaksi hipersensitif, seperti demam, ruam, angioedema dan urtikaria. Efek samping lain seperti sakit kepala, depresi ringan, gangguan mental, neuritis optik dan perifer dan Gray syndrome.

KONTRA INDIKASI :
Penderita dengan gangguan ginjal dan hati yang berat dan pada penderita dengan riwayat hipersensitivitas terhadap tiamfenikol. Jangan digunakan untuk pengobatan influenza dan infeksi tenggorokan.

INTERAKSI OBAT :
Penggunaan bersama kloramfenikol dapat mengakibatkan resistensi silang.
Penggunaan bersama fenobarbital dapat menurunkan kadar tiamfenikol dalam darah.
Tiamfenikol mempunyai aktivitas antagonis dengan penisilina dan aminoglikosida.

RUMUS BANGUN THIAMPHENICOL :


Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "THIAMPHENICOL : Mekanisme Kerja | Indikasi | Dosis | Efek Samping | Kontra Indikasi"

Post a Comment